A. Pengertian Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
Segala sesuatu yang yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “belum”Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan.
Dalam bahasa Inggris menjadi kata “beatiful”, Prancis “beao”sedangkan Italy dan Spanyol”beloo”. Dan dalam arti estetik mencangkup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang di serapnnya. Sedangkan dalam arti terbatas kindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Orang menciptakan itu pada dasarnya mencontoh keindahan yang di anugrahkan Tuhan pada umatnya. Namun demikian orang yang mencontoh keindahan alam belum tentu menghasilkan keindahan.
Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah ,sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Daya tidak pernah ada dan tidak akan bertambah sipat indah itu adalah universal, tidak terkait dengan selera seseorang waktu dan tempat dimanapun kapanpun mempunyai sifat yang sama dalam menghadapi sesuatu yang indah, yaitu sikap yang simpati dan empati
sumber :
http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/keindahan-sebagai-suatu-kualitas.html
C. Keindahan
yang Seluas Luasnya
Keindahan itu tidak bisa
disamakan dengan materi tetapi keindahan itu adah kepuasan yang muncul dari
dalam hati dan sesuatu yang kita bayangkan karena kita ingin mencapainya, butuh
waktu untuk menimbulkan keindahan dalam diri, disaat ke indahan itu muncul maka
tercipatalah kedamaina dalam hati kita yang merasakan keindahan.
Dalam pembatasan filsafat kedua
pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja Disamping itu terdapat pula
perbedaan menurnt luasnya pengertian, yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu
yang didalamnya tercakup pula kebaikan
Keindahan yang seluas-luasnya
meliputi :
·
Keindahan
alam
·
Keindahan
seni
·
Keindahan
moral
·
Keindahan
intelektual
Keindahan ini lah yang mencakup
semua nilai keindahan yang pada dasarnya mempunyai nilai tersendiri , dengan
cara pandang yang berbeda pada setiap manusia.
Keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada
pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan
yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Manusia menikmati keindahan
berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya
bersipat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas
pada dua bidang tersebut keindahan tersebut pada dasarnya adalah alamiah. Alam
itu ciptaan Tuhan.
sumber :
D. Nilai Estetika
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat seni.
Esetetika berasal dari Bahasa
Yunani, αισθητική, dibaca aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander
Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal
yang bisa dirasakan lewat perasaan. Pada masa kini estetika bisa berarti tiga
hal, yaitu:
- Studi mengenai fenomena estetis
- Studi mengenai fenomena persepsi
- Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Namun perubahan pola pikir dalam
masyarakat akan turut memengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada
masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah
keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan
sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di
Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan
kemampuan mengabstraksi benda. Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa
keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai
penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena
itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty,
suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the
ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh
masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal
ternyata memperlihatkan keindahan.
sumber :
E. Perbedaan
Nilai Ekstrinsik dan Nilai intrinsik
- Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
- Nilai Intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh :
1) Puisi, bentuk
puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai
ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat
benda) puisi itu disebut Nilai Intrinsik.
2) Tari, tarian
Kecak dari Bali suatu tarian yang halus segala macam jenis pakaian dan
gerak- geriknya. Dan merupakan nilai ekstrinsik.
Perbedaan hubungan
nilai ekstrinsik dengan nilai intrinsik:
1. NILAI EKSTRINSIK
1. NILAI EKSTRINSIK
- Kualiti yang diterima atau ditolak sebagai alat mencapai sesuatu matlamat.
- Bergantung pada nilai lain untuk mencapai sesuatu matlamat.
- Nilai peringkat kedua, misalnya berani, rajin dan hormat menghormati
- Kualiti yang diterima atau ditolak semata-mata kerana ia baik atau buruk tanpa mengambil kira kesannya.
- Tidak bergantung pada nilai lain Nilai peringkat kedua, misalnya berani, rajin dan hormat menghormati.
- Nilai peringkat pertama, misalnya baik hati, kasih sayang, keadilan
sumber :
F. Pengertian tentang Kontemplasi dan Ekstensi
- Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
- Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan
faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau
tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka
tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Manusia
menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami
tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau
pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan
manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain
sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan
kehidupan manusia.
sumber :
2. RENUNGAN
A. Teori-Teori dalam renungan
Merenung adalah aktifitas
berfikir mendalam (deep thinkings) yang sungguh berbeda dengan termenung.
Merenung adalah secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian yang mendalam.
Sedangkan termenung adalah gambaran tentang kondisi hanyutan sebuah pikiran,
tentu saja ia kehilangan ofektivitasnya karena memang sedang out of control.
Termenung bias dikatakan meratapi hidup, orang termenung pasti melakukan dialog
dengan diri sendiri. Berarti hal ini banyak menguraikan masalah dari termenung,
orang berbicara dengan nurani dan akalnya menyamakan persepsi antara hati dan
otak. Renungan berasal dari kata renung artinya memikirkan sesuatu jadi
Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita
tentang suatu hal
1.Teori Pengungkapan Dalil dari
teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (Seni adalah
suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang
telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
2.Teori Metafisik Merupakan salah
satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya
untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus
segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang
dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
3.Teori Psikologis Salah satunya
ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan
Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan
segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi
yang harus dikeluarkan.
sumber :
3. KESERASIAN
A. Teori-teori keserasian
Keserasian
Berasal dari kata "serasi" artinya cocok atau sesuai, memilki faktor
perpaduan dan keseimbangan. Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian
memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga
menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang
erat kaitannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan
terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan
estetika. Keserasian sangat berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang serasi
akan tampak indah. Dalam keselarasan seseorang memiliki perasaan seimbang, dan
mempunyai cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat
ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati .
Karena itu, dalam keindahan itu, sebagian besar ahli pikir menjelaskan, bahwa
keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita/ pokok tertentu yang terdapat
pada sesuatu hal; Kualita yang paling sering disebut adalah Kesatuan (Unity),
Keselarasan (Harmony), Ketangkupan (Symetry), Keseimbangan (Balance) dan
Pertentangan (Cont rast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu di katakan
tersusun dari berbagai keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk
dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa Kei ndahan adalah suatu
kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan
si pengamat.
Keserasian adalah kecocokan yang mengandung unsur perpaduan,pertentangan, ukuran dan kesimbangan, yang terdiri dari: Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel.Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar