Pendahuluan
Secara Spesifik
kemampuan pribadi yang hendak dicapai melalui MKDU bertujuan untuk menghasikan
warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berjiwa Pancasila agar segala perbuatan dan
keputusan mencerminkan nilai – nilai pancasila serta memiliki integritas
kepribadian yang tinggi
3. Memiliki Wawasan Sejarah perjuangan bangsa
4. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan
integral dalam menyikapi segala permasalahan dalam kehidupan
5. Memiliki Wawasan Budaya yang luas tentang
kehidupan dalam bermasyarakat
Tema pokok ISD dalam
perkuliahan sebagai bagian dari MKDU adalah
Pengertian ISD (Ilmu
Sosial Dasar)
Mata kuliah ISD ini bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa
dalam disiplin ilmunya. Demikian juga berbeda, dengan pendidikan keahlian yang
bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa, dalam bidang atau disiplin
ilmunya.
Sedangkan definisi dari
Ilmu sosial dasar ( ISD ) itu sendiri adalah hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya serta pengetahuan yang menelaah masalah – masalah
sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan
pengertian – pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu sosial seperti: sejarah,
ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psykologi sosial.
Ilmu sosial dasar tidak
merupakan gabungan dari ilmu – ilmu sosial yang dipadukan, karena masing –
masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri –
sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Pendidikan umum yang
diselenggarakan oleh universtias dan institut kemudian dikenal dengan mata
kuliah dasar umum atau MKDU yang terdiri dari beberapa mata kuliah , yaitu :
1) Agama
2) Kewarganegaraan
3) Pancasila
4) Kewiraan
5) IBD
6) ISD
Ilmu sosial dasar adalah
salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan matakuliah wajib diberikan di
perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Tujuan Umum ISD sebagai
MKDU :
Sebagai
salah satu dari MKDU, ISD mempunyai tujuan pembinaan terhadap mahasiswa agar :
a) memahami dan menyadari adanya kenyataan –
kenyataan sosial dan masalah – masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b) peka terhadap masalah – masalah sosial dan
tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c) menyadari bahwa setiap
masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya
dapat mendekatinya , mempelajarinya secara kritis-indisipliner.
d) memahami jalan pkiran para
ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka
dalam rangka penaggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar dan
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial Dasar (ISD)
dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki persamaan dan perbedaan, berikut persamaan antara keduanya sebagai berikut :
a) keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan
program pendidikan/pengajaran.
b) keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri
sendiri.
c) Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari
kenyataan sosial dan masalah sosial.
Adapaun perbedaan terhadap keduanya :
a) Ilmu Sosial Dasar (ISD)
diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
diberikan di Sekolah Dasar (SD).
b) ISD merupakan Matakuliah
tunggal, Sedangkan IPS adalah kelompok dari sejumlaj mata pelajaran.
c) ISD mengarah kepada
pembentukan kepribadian dan sikap, Sedangkan IPS diarahkan kepada pembentukkan
Pengetahuan dan Keterampilan inteektual.
Ruang Lingkup Ilmu
Sosial Dasar
Materi ISD terdiri dari masalah-masalah social
dengan demikian bahan mata pelajaran ISD dapat dibedakan atas 3 golongan :
1. Kenyataan social yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu., karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.
2. Konsep / pengertian tentang kenyataan social dibatasi pada konsep dasar yang diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dipahami dalam IPS.
3.Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-keyataan social yang antara 1 dengan yang lainnya saling berkaitan
1. Kenyataan social yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu., karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.
2. Konsep / pengertian tentang kenyataan social dibatasi pada konsep dasar yang diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dipahami dalam IPS.
3.Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-keyataan social yang antara 1 dengan yang lainnya saling berkaitan
Kemampuan yang
Diharapkan
kemampuan yang diharapkan
dihasilkan dari lulusan pendidikan tinggi terdiri dari 3 kemampuan, yaitu
sebagai berikut :
1. Kemampuan Personal
Kemampuan Personal adalah Kemampuan Kepribadian. Pada
kemampuan ini para lulusan pendidikan tinggi dapat berperilaku, bersikap, dan
bertindak yang mencerminkan kepribadian Indonesia. Dapat memahami nilai
keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan (pancasila), dan memiliki pandangan
luas terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
2. Kemampuan Akademik
Kemampuan Akademik adalah Kemampuan untuk
berkomunikasi secara ilmiah, baik secara lisan maupun tulisan, menguasai
peralatan analisa, mampu berfikir logis, kiritis sistematis, dan analitis.
3. Kemampuan Profesional
Kemampuan Profesional adalah Kemampuan dalam bidang
profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dalam kemampuan ini para tenaga ahli
diharapkan dapat memiliki KeahlianYang Tinggi dalam bidang
profesinya.
Kelompok Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan sumber
filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan
dapat dikelompokkan menjadi tiga :
1. Natural Science (Ilmu – Ilmu Alamiah), meliputi
: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi, dll.
2. Social Science (Ilmu Ilmu Sosial), meliputi : Sosiologi, Ekonomi,
Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi, dll.
3. Humanities (Ilmu – Ilmu Budaya), meliputi : Bahasa, Agama,
Kesastraan, Kesenian, dll.
Definisi Masalah Sosial
Masalah Sosial adalah
suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul
akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses
sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat
dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan dan Pengangguran
2. Faktor Budaya : Perceraian dan Kenakalan Remaja
3. Faktor Biologis : Penyakit Menular dan Keracunan Makanan
4. Faktor Psikologis : Penyakit Syaraf dan Aliran Sesat
Contoh Masalah
Sosial
1. Masalah – masalah kependudukan
2. Kebakaran pemukiman
3. Tindakan – tindakan kriminalitas
4. Penyalahgunaan alkohol dan narkoba
5. Pencemaran lingkungan
6. Fasilitas – fasilitas umum rusak
7. Tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi
8. Kelangkaan barang – barang kebutuhan sehari hari
9. Tawuran
Latar Belakang
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik
yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan,
terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem
pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan
Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan
oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan
tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi
mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan
tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
Ternyata sekarang masih
dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan
mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya
komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai
masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal lain, sistem
pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri,
kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi
lain di luar disiplin keilmuannya dan Perguruan tinggi seolah-olah menara
gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka
terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
sumber :
Buku MKDU ISD Universitas Gunadarma
Buku MKDU ISD Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar